Minggu, 09 Agustus 2015

KASTA DALAM AGAMA HINDU

KASTA DALAM AGAMA HINDU
Kasta dari bahasa Spanyol dan bahasa Portugis (casta) adalah pembagian masyarakat. Kasta yang sebenarnya merupakan perkumpulan tukang-tukang atau orang-orang ahli dalam bidang tertentu.
Dalam agama Hindu, istilah Kasta disebut dengan Warna (Sanskerta: वर्णvarṇa). Akar kata Warna berasal dari bahasa Sanskerta vrn yang berarti "memilih (sebuah kelompok)".
Dalam ajaran agama Hindu, status seseorang didapat sesuai dengan pekerjaannya. Dalam konsep tersebut diuraikan bahwa meskipun seseorang lahir dalam keluarga Sudra (budak) ataupun Waisya (pedagang), apabila ia menekuni bidang kerohanian sehingga menjadi pendeta, maka ia berhak menyandang status Brahmana (rohaniwan). Jadi, status seseorang tidak didapat semenjak dia lahir melainkan didapat setelah ia menekuni suatu profesi atau ahli dalam suatu bidang tertentu.
Dalam tradisi Hindu :
v  Jika seseorang ahli dalam bidang kerohanian, maka
è ia menyandang status Brāhmana.

v  Jika seseorang ahli atau menekuni bidang administrasi pemerintahan/pegawai atau prajurit negara, maka
è ia menyandang status Ksatriya.

v  Apabila seseorang ahli dalam perdagangan, pertanian, dll, maka
è ia menyandang status Waisya.

v  Apabila seseorang menekuni profesi sebagai pembantu dari ketiga status tersebut (Brahmana, Ksatriya, Waisya), maka
è ia menyandang gelar sebagai Sudra.

Pembagian kasta dalam masyarakat hindu diperkuat oleh himpunan hukum Manu. Didalam Rig-Veda terdapat kisah manusia pertama yang diciptakan oleh Brahma, yaitu Manu. Manu memiliki empat susunan, yaitu: mulut, lengan, paha, dan kaki.
            Penafsiran tentang susunan Manu, ialah bahwa kemasyarakatan harus merupakan kesatuan yang terdiri dari empat lapisan, yaitu:
  • Kasta Brahmana sebagai perlambang mulut
ialah golongan para ahli agama dan ilmu pengetahuan. Golongan ini paling dihormati dan biasanya menjadi penasehat raja.
  • Kasta Ksatria sebagai perlambang lengan
            ialah golongan ningrat dan para prajurit. Golongan inilah yang memegang kekuasaan dan menjalankan pemerintahan.
  • Kasta Waisya sebagai perlambang paha
            ialah golongan pengusaha, pedagang, dan petani. Mereka merupakan golongan yang berusaha, mengeluarkan keringat untuk menghasilkan perbekalan yang diperlukan oleh semua golongan.
  • Kasta Sudra sebagai perlambang kaki
            terdiri atas orang-rang dravida yang masuk kedalam masyarakat aria dan berkedudukan sebagai hamba sahaya.

WARNA UTAMA / 4 KASTA AGAMA HINDU :
       1.      Brahmana
Brahmana = golongan pendeta dan rohaniwan dalam suatu masyarakat, sehingga      golongan tersebut merupakan golongan yang paling dihormati.
Dalam ajaran Warna, Seseorang dikatakan menyandang gelar Brahmana
karena keahliannya dalam bidang pengetahuan keagamaan. Jadi, status sebagai Brahmana tidak dapat diperoleh sejak lahir. Status Brahmana diperoleh dengan menekuni ajaran agamasampai seseorang layak dan diakui sebagai rohaniwan.
Brahmana adalah salah satu golongan karya atau warna dalam agama Hindu. Mereka adalah golongan cendekiawan yang mampu menguasai ajaran, pengetahuan, adat, adab hingga keagamaan. Di zaman dahulu, golongan ini umumnya adalah kaum pendeta, agamawan atau brahmin. Mereka juga disebut golongan paderi atau sami.
Kaum Brahmana tidak suka kekerasan yang disimbolisasi dengan tidak memakan dari makluk berdarah (bernyawa). Sehingga seorang Brahmana sering menjadi seorang Vegetarian.
Brahmana adalah golongan karya yang memiliki kemampuan penguasaan ilmu pengetahuan baik pengetahuan suci maupun pengetahuan ilmiah secara umum. Dahulu kita bertanya tentang ilmu pengetahuan dan gejala alam kepada para brahmana.
Bakat kelahiran adalah mampu mengendalikan pikiran dan prilaku, menulis dan berbicara yang benar, baik, indah, menyejukkan dan menyenangkan. Kemampuan itu menjadi landasan untuk mensejahterakan masyarakat, negara dan umat manusia dengan jalan mengamalkan ilmu pengetahuannya, menjadi manggala (yang dituakan dan diposisikan secara terhormat), atau dalam keagamaan menjadi pemimpin upacara keagamaan.

      2.      Ksatriya
Ksatriya merupakan golongan para bangsawan yang menekuni bidang pemerintahan atau administrasi negara. Ksatriya juga merupakan golongan para kesatria ataupun para Raja yang ahli dalam bidang militer dan mahir menggunakan senjata. Kewajiban golongan Ksatriya adalah melindungi golongan BrahmanaWaisya, dan Sudra. Apabila golongan Ksatriya melakukan kewajibannya dengan baik, maka mereka mendapat balas jasa secara tidak langsung dari golongan Brāhmana, Waisya, dan Sudra.
Kesatria (sering juga ditulis ksatria atau satria) merupakan bangsawan dan tokoh masyarakat yang bertugas sebagai :
§  Penegak keamanan
§  Penegak keadilan
§  Pemimpin masyarakat
§  Pembela kaum tertindas atau kaum lemah dari ketidakadilan.

Tugas utama seorang kesatria :
1)      Menegakkan kebenaran
2)      Bertanggung jawab
3)      Lugas
4)      Cekatan
5)      Pelopor
6)      Memperhatikan keselamatan dan keamanan
7)      Adil, dan
8)      Siap berkorban untuk tegaknya kebenaran dan keadilan.
Pada zaman dahulu, ksatria merujuk pada kasta bangsawan, tentara, hingga raja. Pada zaman sekarang, kesatria merujuk pada profesi seseorang yang mengabdi pada penegakan hukum, kebenaran dan keadilan prajurit, bisa pula berarti perwira yang gagah berani atau pemberani. Kelompok ini termasuk pemimpin negara, pimpinan lembaga atau tokoh masyarakat yang tugasnya untuk menjamin terciptanya kebenaran, kebaikan, keadilan, dan keamanan masyarakat, bangsa, dan negara.

      3.      Waisya
Waisya merupakan golongan para pedagangpetaninelayan, dan profesi lainnya yang termasuk bidang perniagaan atau pekerjaan yang menangani segala sesuatu yang bersifat material, seperti misalnya makananpakaian, harta benda, dan sebagainya. Kewajiban mereka adalah memenuhi kebutuhan pokok (sandang, pangan, papan) golongan Brahmana, Ksatriya, dan Sudra.
Waisya (Dewanagari: वैश्यIAST: vaiśya) adalah golongan karya atau warna dalam tata masyarakat menurut agama Hindu. Bersama-sama dengan Brahmana dan Ksatria, mereka disebut Tri Wangsa, tiga kelompok golongan keraya atau profesi yang menjadi pilar penciptaan kemakmuran masyarakat. Bakat dasar golongan Waisya adalah penuh perhitungan, tekun, trampil, hemat, cermat, kemampuan pengelolaan aset (kepemilikan) sehingga kaum Wasya hampir identik dengan kaum pedagang atau pebisnis. Kaum Waisya adalah kelompok yang mendapat tanggungjawab untuk menyelenggarakan kegiatan ekonomi dan bisnis agar terjadi proses distribusi dan redistribusi pendapatan dan penghasilan, sehingga kemakmuran masyarakat, negara dan kemanusiaan tercapai.

     4.      Sudra
Sudra merupakan golongan para pelayan yang membantu golongan BrāhmanaKshatriya, dan Waisya agar pekerjaan mereka dapat terpenuhi. Dalam filsafat Hindu, tanpa adanya golongan Sudra, maka kewajiban ketiga kasta tidak dapat terwujud. Jadi dengan adanya golongan Sudra, maka ketiga kasta dapat melaksanakan kewajibannya secara seimbang dan saling memberikan kontribusi.
Sudra adalah golongan karya seseorang yang bila hendak melaksanakan profesinya sepenuhnya mengandalkan kekuatan jasmaniah, ketaatan, kepolosan, keluguan, serta bakat ketekunannya. Tugas utamanya adalah berkaitan langsung dengan tugas-tugas memakmurkan masyarakat negara dan umat manusia atas petunjuk-petunjuk golongan karya di atasnya, seperti menjadi buruh, tukang, pekerja kasar, petani, pelayan, nelayan, penjaga, dll.
Kasta sudra disebut juga kasta paria, merupakan kasta paling hina. Mereka diwajibkan melayani kasta-kasta yang berada diatasnya, terutama kasta brahmana. Kasta sudra diperbolehkan melakukan upacara-upacara kebaktian tetapi tanpa menggunakan ayat-ayat suci.
Seorang brahmana tidak boleh membaca kitab suci, sekalipun untuk dirinya sendiri dihadapan seorang sudra. Tidak ada dosa paling besar bagi seorang brahmana, kecuali menerima hadiah dari seorang sudra. Dosa itu tidak dapat diampuni dengan jalan tobat apapun, sebelum hadiat tersebut di kembalikan.
Seorang sudra yang melayani kasta-kasta diatasnya hanya boleh makan sisa-sisa makanan dari tuannya, ia tidak boleh menumpuk kekayaan meskipun sanggup. Jika seorang sudra berani mengucapkan kata-kata kasar terhadap seseorang dari kasta diatasnya, maka lidahnya akan dipotong. Itulah beberapa ketentuan didalam hukum manu mengenai kasta sudra terhadap kasta-kasta diatasnya.

Empat tingkat kehidupan dalam masyarakat hindu
Bagi setia porang dari kasta-kasta atas, harus menempuh empat tingkat kehidupan sepanjang usianya, yaitu:

  • Bramacharya ialah masa belajar agama dan mendalaminya, yang ditutup dengan upacara upanayama. Mendapatkan tanda suci untuk menentukan kastanya. Dalam tingkatan tersebut seseorang disebut brahmacharin
  • Grihastha ialah masa berumah tangga dan memikul kewajiban untuk memelihara rumah tangga dan keluarga. Dalam tingkatan tersebut seseorang disebut grihamedin
  • Vanaprastha ialah masa sesudah berusia tua dan meyerahkan diri kepada Yang Maha Kuasa dengan jalan mengasingkan diri dan bertapa. Dalam tingkatan tersebut seseorang disebut vanvasin
  • Sanyasa ialah masa memperoleh ilmu tinggi dalam pertapaan lalu menyerahkan diri untuk mengajar dan mengembara sebagai fakir. Dalam tingkat tersebut seseorang disebut sanyasin

4 komentar:

  1. Kasta itu dri bhsa Portugis (Castil/pengkotakan). Makanya di barat kita prmh dgr/baca nama depan bule ada Sir, Her, Lord. Kasta Tdk ada dlm Hindu. Kasta ada disetiap lapisan Masyrakat. Dmnapun itu. Kasta itu diperjuangkan bukan Warisan. Ketika anda berjuang, sukses, jadi bigbos, kasta anda naik. Jika anda malas, miskin, kasta anda(dipandang) rendah oleh sbgian org. Kasta dlm bhs modern kita kenal dg Status Sosial.

    Weda hanya mengenal Konsep Varna(Bakat/Talenta) yg ada Empat jenis. Yakni, Catur Varna (dibaca warna)

    Catur(4) Varna dlm Weda disalah artikan mnjadi Kasta(stlh abad ke 14 / Max Muller). Varna adalah bakat/talenta ketika manusia lahir.

    Ke 4 VARNA(warna) tsb an;
    1.Brahmana(alim ulama) yg berbakat dbidang agama (dg menekuni agama, maka akan dhormati.(anda mnghormati guru agama / kyai anda kan? Ya, kami jga hornati pendeta kami). Mnghormati beda dg menganggap "berkasta" paling tnggi.

    2.Ksatria mreka lahir dg bakat pemberani, heroik, ccok jd aparat (polisi TNI, pejabat, abdi negara dll).

    3.Vaisya, mreka lahir dg bakat jiwa bisnis yg tnggi (pedagang)/pencipta lapangan kerja.

    4.Sudra, mreka yg lahir hanya bsa mencari kerja(berburuh), mnjadi karyawan, tukang yg hanya mngandalkan otot dan otak (10-20%)

    Urutan keempat varna diatas bukan brrti tingkatan, tapi bgtulah adanya khidupan. Smua berbakat. Smua bsa multi bakat (multi talenta/varna). Silahkan cari bakatmu, temukanpassion-mu, world is wide enough bro!

    Ingat, saat expansi barat, kita kenal dgn "devide et impera", maka dbntuklah Kasta tsb kala pnjajahan, krn mreka mengusung misi 3G (Gold, Gospel, & Glory).

    By, Goes Traveler
    (Subscribe Youtube ya!)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

      Hapus
  2. Katanya dalam agama hindu ada yg namanya Dahit,apa itu Dahit??

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu bukan agama Hindu. Itu cuma budaya India. Hindu gak ada kasta kasta an. Kasta beda jauh sama Varna

      Hapus